Selasa, 19 Februari 2013

Embossed Wallcovering vs Plain Texture Wallpaper

Embossed wallcovering adalah wallcovering dengan permukaan timbul yang dapat memberikan efek 3 Dimensi jika dipasang. Biasanya efek ini diinginkan jika pemakai berniat untuk memiliki corak alam seperti batuan di dinding mereka yang mana bila menggunakan batuan asli akan memakan biaya yang cukup tinggi.

Plain texture wallpaper sebagai kebalikannya tidak memiliki efek 3 Dimensi seperti halnya embossed wallcovering karena itu secara harga plain texture wallpaper biasanya lebih murah dibanding embossed wallcovering.


Senin, 18 Februari 2013

Menciptakan Rumah Yang Sehat

Disadur dari : http://architectaria.com/menciptakan-rumah-yang-sehat.html


Rumah dan kesehatan adalah dua hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern saat ini. Karena itulah proses pembangunan rumah senantiasa dikaitkan dengan persyaratan kesehatan. Maksudnya agar penghuni rumah terhindar dari berbagai penyakit terutama penyakit yang menular. Kesehatan bukan lagi masalah dokter saja, arsitek ataudesainer interior yang merencanakan rumah tinggal juga memiliki peran untuk meningkatkan kualitas kesehatan penghuni rumah melalui desain rumah yang dibuatnya.
Untuk menentukan rancangan rumah dalam proses pembangunannya, tentu kedudukan arsitek tak bisa dilepaskan. Peran arsitek yang menawarkan rancangan rumah yang baik sesuai dengan kemampuan pemilik rumah, seharusnya disejajarkan dengan peran calon penghuni yang mempunyai kesadaran akan kesehatan. Keduanya sama dan sejajar, karena rumah yang memenuhi persyaratan sehat, berarti pula menjaga kebersihan lingkungan.
Untuk memperoleh hunian (rumah) yang layak, lingkungan rumah harus memenuhi persyaratan kesehatan. Kalau tidak, ini akan ada hubungan interaktif yang berakibat buruk terhadap kesehatan. Rumah sehatsangat banyak aspeknya, antara lain ada aspek sosiologi, fisika, kimia dan biologisnya.
Pada zaman sekarang, proses pembangunan rumah didasarkan pada beberapa pertimbangan. Faktor keuangan menjadi bahan pertimbangan bagi ekonomi yang pas-pasan. Sementara konsumen berekonomi kuat membangun rumah dengan memperhitungkan keindahan dan kemewahan saja.
Adapun kriteria sehat berdasarkan kebutuhan sehat diantaranya ukuran rumah sehat berkaitan dengan ukuran lantai rumah. Ideal untuk satu orang memerlukan luas lantai 4,5 m2 dan untuk anak-anak umur 1-10 tahun sekitar 1,5 m2. Selama ini rumah kecil dipadati banyak isi keluarga, sehingga tampak berdesakan. Sehingga, aspek pertumbuhan keluarga terabaikan. Semakin banyak penghuni pada sebuah rumah terutama yang sempit, semakin banyak koloni kuman. Dan ini, jelas berakibat penghuni rumah akan mengalami penyakit saluran pernapasan.
Aspek yang juga penting diperhatikan adalah ventilasi. Artinya, lantai rumah harus dirangkai sistem ventilasi yang baik, agar mendapat kualitas udara bersih. Hasil penelitian, ventilasi yang mendekati baik berdasarkan kesehatan adalah 10-20 persen dari luas lantai rumah.
Interior Rumah Sehat
Udara salah satu unsur penting untuk menunjang kesehatan. Kita tak bisa menunda bernapas, tapi kalau kita haus, kita masih bisa menunda minum untuk beberapa lama. Dan celakanya di dalam rumah kita sering menemukan sumber-sumber pencemaran, terutama asap rokok lalu dari pembakaran kompor, cat, asbes. Semuanya itu memberikan kontribusi kualitas udara di dalam rumah.
Terakhir lingkungan fisik, radiasi dari televisi, radio, alat-alat elektronik lainnya serta kebisingan. Pekerja di perusahan radio dan televisi, menurut suatu penelitian, mengeluhkan gangguan menstruasi. Konon ini merupakan dampak buruk dari radiasi radio. Karenanya perlu penelitian lebih lanjut, apakah ini dapat diderita oleh penghuni rumah?. Kebutuhan atas rumah tinggal memang dominan, dan kesadaran masyarakat untuk tinggal di rumah sehat semakin tinggi. Hal itu tentu tidak lepas dengan semakin menjamurnya pembangunan perumahan-perumahan di kawasan pinggiran kota oleh pihak developer (pengembang).
Sekalipun keindahan budaya dan aspek kemewahan mempunyai arti tersendiri, tapi bila ditinjau dari sudut kesehatan, rumah yang sehat tidaklah tergantung dari terpenuhi atau tidaknya kedua hal tersebut diatas. Berdasarkan laporan American Public Health Association (1959), satu rumah dipandang sesuai dengan prinsip kesehatan apabila memenuhi 4 persyaratan pokok.
- Pertama, mampu memenuhi kebutuhan fisiologi dasar penghuni.
- Kedua, mampu memenuhi kebutuhan psikologi dasar penghuni.
- Ketiga, mampu melindungi penghuni dari kemungkinan terjangkitnya penyakit menular.
- Keempat, mampu melindungi penghuni terhadap kemungkinan timbulnya bahaya kecelakaan.
Eksterior Rumah Sehat
Dengan kata lain, rumah yang benar-benar sehat adalah rumah yang dapat menjamin terpeliharanya kesehatan para penghuninya. Rumah yang mewah, kalau penghuninya selalu jatuh sakit, maka ini bukanlah rumah yang sehat. Sebaliknya, meskipun rumahnya relatif sederhana tetapi bila kesehatan penghuninya dapat terjamin, maka rumah tersebut dapat dikatakan sebagai rumah yang sehat.
Pada akhirnya, masalah rumah sehat ini memang tidak bisa lepas dari penghuninya itu sendiri. Dengan menjaga kebersihan di dalam rumah berarti kesehatan lingkunganpun ikut terjaga. Bila rumah dan lingkungan sehat, barulah terbentuk apa yang disebut rumah sehat.
Tags: Rumah Sehat, Menciptakan Rumah Yang Sehat, Cara Mneciptakan Rumah Yang Sehat, Membangun Rumah Yang Sehat, Desain Rumah Yang Sehat, Rumah Mewah Dan Sehat, Desain Rumah Mewah Dan Sehat, Rumah Sederhana Dan Sehat, Menjaga Kesehatan Penghuni Rumah, Pembangunan Perumahan Yang Sehat, Sirkulasi Udara Agar Rumah Sehat, Sirkulasi Udara Dalam Rumah, Interior Rumah Yang Sehat, Eksterior Rumah Yang Sehat

Merawat Wallpaper Agar Tahan Lama

Disadur dari : http://interiorumah.com/merawat-wallpaper-agar-tahan-lama/

Bagi Anda yang menggunakan Wallpaper dengan backing kertas (membutuhkan tambahan lem) tips berikut ini mungkin berguna untuk Anda. Jika Anda menggunakan Wallpaper atau Wallcovering (tnapa memerlukan tambahan lem) dari bahan Vinyl maka perawatan menjadi relatif lebih mudah, karena bahan vinyl relatif lebih tahan terhadap noda, goresan bahkan dapat dibersihkan dengan sponge yang dibasahi atau dengan sedikit sabun untuk membersihkan noda tertinggal.

Perawatan Wallpaper


Usaha untuk membuat wallpaper tahan lama, bermula dari proses pemasangan hingga perawatan yang benar. Memasang wallpaper merupakan salah satu alternatif mempercantik tampilan dinding ruangan. Variasi warna dan motif membuatnya menarik dan banyak diminati. Namun berbeda dengan cat tembok biasa, wallpaper membutuhkan perhatian ekstra. Mulai dari proses pemasangan hingga perawatannya.
Proses Pemasangan
Wallpaper dipasang di dinding dengan menggunakan lem khusus wallpaper. Bersihkan dinding sebelumnya dari kotoran, pastikan permukaannya rata untuk mendapatkan hasil yang baik ketika wallpaper sudah terpasang. Bersihkan dinding dari cat lama dan gunakan plamur. Oleskan lem secukupnya dan secara rapi. Lem yang berlebihan akan menyebabkan permukaan wallpaper tidak rata.
Walau pun terlihat mudah dalam memasang wallpaper namun bila tidak terbiasa hasil akhirnya akan tidak bagus. Sebaiknya Anda serahkan proses pemasangan pada ahlinya. Biasanya toko wallpaper, sekaligus menyediakan jasa pemasangannya.
Hal lain yang harus Anda perhatikan adalah keadaan dinding yang lembab. Kandungan air dari dinding yang lembab membuat wallpaper cepat rusak. Untuk dinding baru, pastikan keadaan dinding sudah dalam keadaan benar-benar kering.
Ketika melaburkan lem wallpaper juga harus merata. Jika tidak, wallpaper tidak akan rapi dan menggelembung. Bila Anda mengganti wallpaper lama dengan wallpaper baru, jangan menumpuknya. Anda harus melepaskan wallpaper lama lebih dahulu, selanjutnya menggantinya dengan wallpaper yang baru.
Memasang wallpaper bukanlah hal yang mudah, untuk mendapatkan hasil yang baik sebaiknya menggunakan jasa pemasang wallpaper yang sudah terbiasa mengerjakannya, karena bila terjadi kesalahan, malah akan merusak wallpaper sehingga hasilnya tidak memuaskan. Selain itu juga harus memperhatikan sambungan-sambungan antar wallpaper sehingga selaras menyatu, karena itu diperlukan ketelitian dan keahlian dalam memasang wallpaper.
Perawatan
Untuk perawatan wallpaper tidaklah terlalu sulit. Perhatikan hal-hal berikut ini:
Sesuaikan dengan jenis materi walpapper. Terdapat dua jenis permukaan wallpaper, dari vinyl dan kertas. Untuk jenis material vinyl, perawatannya lebih mudah. Anda cukup mengusapnya dengan kain basah. Untuk noda membandel, Anda bisa menggunakan sikat berbulu halus. Sedangkan untuk material kertas, gunakan kain setengah basah atau dengan vacuum cleaner untuk membersihkan debu di permukaannya.
Bersihkan wallpaper secara berkala dan teratur. Agar wallpaper terjaga kebersihannya, Anda perlu membersihkannya secara teratur. Paling tidak satu kali dalam satu bulan.
Segera perbaiki wallpaper yang sobek atau rusak. Anda bisa menempel bekas sobekan wallpaper ke tempatnya semula. Atau kalau sobeknya terlanjur parah, Anda perlu menggantinya dengan yang baru. Untuk itu ketika membeli, belilah wallpaper dalam jumlah lebih sebagai cadangan.

Nuansa "Kayu" Tanpa Kayu

Kayu dalam aplikasi didalam desain interior sudah bukan merupakan hal baru. Seiring dengan kesadaran akan lingkungan maka penggunaan kayu mulai digantikan misal perabot furnitur yang tadinya menggunakan kayu mulai menggunakan bahan sintetis yang lebih ramah lingkungan. Panel-panel kayu juga digantikan dengan Wallcovering (pelapis dinding) yang memiliki motif hampir mirip dengan kayu asli namun dengan pemasangan yang relatif lebih mudah dan lebih bervariasi dibanding kayu asli.

Contoh aplikasi produk-produk bernuansa "kayu" ini dapat dilihat sebagai berikut;









 Jika Anda tertarik silahkan kunjungi website www.interior-diy.com untuk mendapat gambaran lebih lengkap

Cheers!